cinta kami ada dalam secangkir kopi, sepotong coklat, dan di blog ini..

Friday 9 January 2015

His First Pet

Saya tidak terlalu antusias ketika beberapa minggu yang lalu Edsel membeli 3 ekor ikan bersama ayahnya. Ah palingan ntar juga bosen sendiri, soalnya Edsel memang sedikit banyak mirip-mirip saya yang ga terlalu tertarik dengan hewan peliharaan. 

Ikan kecil-keciiil banget, dengan warna dan bentuk yang ga menarik. Harganya juga murce, 3 biji cuma lima ribu perak. Tiap hari ikannya diobok-obok, dipegang-pegang, diangkat-angkat. Kata Edsel itu tanda dia sayang sama ikannya, pengganti peluk cium katanya. Tiap pagi, siang, dan sore Edsel rajin kasih makan ikannya, ga pernah lupa. Saking perhatiannya, makanan ikan yang bulet-bulet kecil itu dihancurin dulu biar gampang dimakan ikan karena_masih menurut Edsel_ ikannya itu susah nelen kalo makanannya dikasih utuh. Bener ato ga nya saya juga ga tahu. Hehehe....  Tiap 3 hari sekali, air dalam toples (iya, cuma ditaruh dalam toples bekas karna kami ga punya akuarium, hehehe.....) diganti. Bahkan ketiga ikannya itu dikasih nama : Egbert, Chelly, dan Yoko. 

Lihat, betapa sederhananya akuarium abal-abal ini. Sengaja sih biar Edsel belajar belajar untuk memanfaatkan barang yang ada dulu.


Beberapa hari yang lalu ketika saya pulang kantor, Edsel kasih laporan kalo 2 ikannya mati, yang masih hidup tinggal satu. Nah dari situ kami bisa kasih nasihat kalo ikannya bisa sakit kalo dipegang-pegang, terus lama-lama bisa mati, kasihan. Kalo Edsel sayang, biarin ikannya berenang bebas di toples. 

Kehilangan 2 ikan itu sih ga bikin Edsel terlalu sedih, tapiiii dia makiiiin perhatian dengan ikan yang tinggal 1 ekor itu. Bentar-bentar ditengokin, diperiksa airnya udah kotor apa belum, dikasih liat ke semua orang (Edsel punya kebiasaan menceritakan semua hal yang menyenangkan ke semua orang), pokoknya bener-bener merasa memiliki deh. 

Nah tadi malam_seperti biasa_ Edsel nengokin ikannya dan berseru giraaaanggg sekali. Ikannya bertelur dan menetas. Edsel takjub melihat anak ikan yang banyak berenang berseliweran kesana kemari. Mungkin jumlahnya sekitar 20-an ekor. Tadinya saya yang lagi makan ga terlalu percaya ketika Edsel memanggil-manggil saya sambil bilang kalo ikannya punya anak. Saya pikir dia cuma salah liat atau hanya berimajinasi. Tapi ternyata beneran. Oh jadi ikan yang tinggal 1 ekor itu, yang kata Edsel namanya Chelly, perutnya selama ini gendut karena hamil, bukan karena bentuknya memang buncit. 

Subhanallah saya haru sekali melihat betapa mata Edsel tampak sangaaaat bahagia. Dan cerita 'kelahiran' itu pun langsung dia sebarkan kepada semua orang yang dia temui sambil menunjukkan bayi-bayi ikan yang ukurannya bener-bener kecil itu.

Sejak kehadiran 'anggota keluarga' kami yang baru itu, saya jadi berpikir bahwa kegiatan Edsel memelihara hewan kesayangan merupakan hal yang positif. Edsel jadi belajar disiplin untuk kasih makan dan mengganti air, Edsel jadi belajar tentang tanggung jawab, Edsel jadi belajar tentang kasih sayang. Maka saya memutuskan untuk terlibat juga biar dia makin semangat. Yaahh meskipun nanti dia bisa bosan juga dengan 'hobinya' kali ini, tapi paling tidak sudah ada hal positif yang dia dapat.

Nah saya jadi berpikir juga untuk mencarikan Edsel toples yang lebih gede karena sekarang kan penghuninya sudah bertambah. Atau beli akuarium sederhana saja biar kalo Edsel udah bosan pelihara ikan, kami ga rugi? Hahaha....

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

© 2011 Everything is Beautiful, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena