cinta kami ada dalam secangkir kopi, sepotong coklat, dan di blog ini..

Tuesday 27 January 2015

About U (2nd baby)



Oke... oke....sekarang mari kita giliran berbicara tentangmu.

24 minggu...
Serasa waktu yang singkat ya, padahal selama 24 minggu itu banyak sekali yang kita lakukan.

Di 2 bulan pertama, kita sudah digojlok dengan KKN. Capek fisik tentu saja ya, apalagi jaraknya yang jauuh beut dari rumah tercinta. Pikiran pun juga ikut letih. Untung kita masih tetep hepi ya.

Undang-undang Desa. Eh kita juga ikut huru-hara ya, ga ikut menggodok lah hahaha....., cuma ikut euforia dan ribut-ributnya di kalangan bawah. Lhah memang Ibuk kan cuma pegawai arus bawah. It's okay, kita jadi saksi peralihan bangunnya undang-undang tentang desa dari tidurnya yang teramat panjang.

Lantas setelah itu? Jangan lupa menjelang akhir-akhir tahun kita tiap hari muter ke desa setiap hari dengan hanya naik motor demi implementasi si UU Desa ini. Jangan tanya jarak dan lokasinya yaaaa.... Jangan tanya pula rasanya pake mantol dengan perut setengah buncit di bawah guyuran hujan deras. Sedep wae lah rasanya. Dan kita tetap hepi kan ya?

Di akhir tahun kita berhadapan dengan evaluasi. Ahh evaluasi rencana anggaran yang berdarah-darah. No problemo karena banyak yang harus kamu syukuri. Bayangkan dulu Mas Edsel setiap hari harus duduk seharian di depan komputer. 9 bulan ! Bayangkan ! Dengan stress dan rutinitas yang sama yang jadi makanan harian. So...cuma lelah fisik kayak kita sekarang mah biasa, istirahat juga sembuh.

Nah, mulai bulan ini kita gantian dikasih makanan baru, ga enak sih, tapi menantang : bikin skripsi ! Karena kamu akan 'keluar' di bulan Mei, jadi Ibuk pasang target paling lambat bisa ujian di bulan April. Konsekuensinya kita harus lebih rajin dan lebih 'gila' dibanding teman-teman Ibuk yang lain. Yaah ga pa pa ya, kita kan udah biasa kerja keras. Tapi Ibuk jadi stress dikit nih, apalagi kamu juga makin berat, jadinya Ibuk juga makin cepet capek deh. Eits..tapi kita kan pasangan yang kuat. Bisa lah kita melaluinya. Ntar akan jadi kenangan yang suuper manis dan membahagiakan. 

Hmm... ternyata kamu memang janin yang sibuk ya. Mudah-mudahan kita sehat terus dan ga ada masalah yang berarti ya. Dan kelak kamu jadi bayi yang sehat, ga ada kurang-kurangnya deh. Aamiinn.

Oke, see u

I can't wait.....
Read More

Friday 23 January 2015

Catatan Singkat Jumat Ini

Jumat ini ditandai dari bangun pagi-pagi dini hari sebelum Subuh, setelah malamnya juga mulai tidur udah lewat waktu, setelah malam sebelumnya juga cuma tidur 2 jam karena jagain Edsel yang lagi demam dan diare.

Apa kabar hari ini? Sampai di kantor dengan loyo dan ngantuk, dilanjutkan dengan mengembalikan mood biar hepi terus, dan manjur, bisa kerja dengan semangat dan senang. Tapi siangnya, ngantuk kembali datang ngajakin kencan. Weleh weleh...si ngantuk datang ditemani si loyo dan tangan yang bergetar kayak menggigil tanpa sebab yang jelas. 

Hmmm.... apapun itu, saya selalu berpikir bahwa tidur adalah syarat mutlak untuk tubuh sehat dan segar. Ketika sakit, maka tidur cukup lah yang akan mendampingi obat untuk menjadi penyembuh. Ketika lelah maka tidur yang akan mengembalikan energi. Nah, makanya ketika tidur kurang atau bahkan sebenarnya cukup tapi kualitasnya buruk maka sengsara lah akibatnya. Aduuhh...kurang tidur ternyata bikin saya juga ngaco pake kata-kata sengaara segala.

Oke, baby...setelah tadi malah kamu protes menendang-nendang melulu karena Ibuk ga mau istirahat demi jagain mas Edsel, sekarang kamu masih protes ya karena kita masih berjibaku dengan pekerjaan tanpa istirahat.

Muup ya, de'. Bentar lagi deh, tinggal dikit, lagi trus kita istirahat ya..   
Read More

Friday 16 January 2015

Heavy Week

Ini hari Minggu kemarin. Saat jalan-jalan, berpanas-panasan, dan naik turun tangga masih bikin semangat

Hamil itu hepi. Iya. Terlebih di triwulan kedua, atau tepatnya  5 bulanan lah, di mana mual muntah sudah mereda, kondisi janin yang sudah 'kuat', dan perut kita sudah mbedhusul tapi belum berat-berat amat.

Tapi tetap ga bisa dipungkiri yah yang namanya hamil, biar kata ga ada morning sicknes, males-malesan, kondisi gawat, dan lain sebagainya, tetap saja hamil itu berat. Yah minimal kita ngerasain fisik kita merasa jadi lebih berat, susah nafas, dan ketidakleluasaan lainnya. 

Ini saya alami. Saya merasa bersyukur sekali dengan kehamilan kedua ini yang menurut saya lebih nyaman, lebih semangat dan lebih hepi dibanding anak pertama dulu. Tapi minggu ini saya merasakan juga 'kepayahan' itu. Meski mood ini udah dibawa ringan seringan-ringannya, tapi pagi hari menjelang berangkat kerja kok rasanya males banget mau berangkat. Pinginnya tiduran aja biar bisa sejenak menyandarkan perut buncit di kasur. Di kantor pun yang biasanya kerja kayak kesetanan demi bisa merampungkan pekerjaan agar rampung sebelum pertengahan bulan, mata malah ngantuk dan badan udah gelisah mengot sana mengot sini karena kadang ga leluasa nafas dan gerak. 

Dan mentang-mentang udah hamil 5 bulan, saya udah riweuh aja mikir banyak hal. Saya udah semangat cari info tentang freezer second yang rencana nanti mau saya pake untuk simpen ASIP. Saya udah sibuk merangkai nama-nama anak, baik cewek ataupun cowok. Saya udah mencatat barang apa saja yang akan saya bawa dan permintaan yang akan saya ajukan ke dokter saat melahirkan nanti. Saya udah membayangkan nanti akan belanja keperluan bayi kapan dan di toko mana. Saya udah memilih (dalam hati) nanti Edsel akan kami belikan apa saat adiknya hampir lahir demi untuk menjaga perasaannya agar tidak cemburu. Saya udah membagi-bagi tugas seandainya nanti jadi punya ART. Dan banyak hal lain.

Ahhh... saya ini memangnya orangnya ribet, pemikir, bahkan jauh sebelum itu terjadi. Jangankan untuk hal-hal yang besar kayak punya bayi gini, bahkan untuk hal sepele macam beli gorden aja saya mikirnya lama.

Yeah...betapa berat pun minggu ini, saya tetap hepi dan bersyukur. I love you baby
Read More

Tok Tok Ped Ped


Karena rumah saya di kampuang nun jauh di mato, maka saya lumayan sering berbelanja online karena terkadang barang yang saya butuhkan sulit di dapat di sini. Atau kalo pun ada, harus jauh-jauh atau ribet nyarinya. Jadilah belanja online jadi alternatif pilihan termudah untuk saya. Cuma ya itu, terkadang ongkirnya memang bikin jantungan, secara rumah saya pan jauh dari pengiriman barang-barang itu. 

Terakhir online shopping, baru kemarin, saya nyari buku Bayiku Anakku karangan dr. Purnamawati. Sebenarnya ini bukan buku baru, malah saya sudah punya buku serinya setelah ini yang saya beli secara online juga ketika hamil si Ed, judulnya Smart Parents for Healthy Children yang berisi tanya jawab. Jadi buku pertama (yang baru mau saya beli sekarang) ini berisi teori, buku kedua semacam aplikasi dari teori itu. 

Setelah banding-bandingin dari berbagai online shop, ternyata harga di Tokopedia yang paling murah. Sebenarnya pingin beli lewat YOP (Yayasan Orang Tua Peduli) langsung aja karena mereka semacam 'agen' resmi dari buku ini, tapi ga tahu kenapa sulit sekali diakses sehingga saya memutuskan untuk ambil dari Tokopedia ini. Sekalian saya beli 1 buku lain biar ga rugi di ongkos kirim. 

Tapi saya kecewa nih dengan pelayanan di Tokopedia. Mungkin ini hanya pengalaman pribadi, mungkin juga pelanggan yang lain merasa puas, tapi tidak untuk saya. Dimulai dari saya yang sudah transfer pembayaran via ATM, ternyata bank yang saya pake ga ada di list Konfirmasi Pembayaran. Mau ngisi sendiri nama bank juga ga tersedia fasilitasnya sehingga saya ga bisa melakukan konfirmasi. Kemudian saya menghubungi Customer Service lewat Layanan Pengguna di website nya. Layanan Pengguna ini pun tidak serta merta dibalas sampe beberapa hari, sehingga saya mencari akun Facebook Tokopedia  untuk menulis komentar. Respon di FBnya lumayan cepat, dan saya bisa melakukan konfirmasi pembayaran karena di form konfirmasi sudah tercantum nama bank saya. Tapi tetap saja saya gondok karena berapa hari sudah waktu yang terbuang? 

Setelah melakukan konfirmasi pun, masalah tidak selesai begitu saja. Besoknya saya mendapat email yang berisi pemberitahuan bahwa verifikasi pembayaran gagal karena pembayaran tidak mereka terima sehingga saya harus mengirim bukti pembayaran. Ya ampuuunn...saya sempat mutung mau mengikhlaskan uang yang sudah saya transfer aja. Males banget muter-muter gini. Tapi mau kemana lagi saya nyari buku itu ? Yo wis lah, saya jepret itu bukti transaksi saya, dan saya kirimkan ke email sesuai petunjuk mereka. Mudah-mudahan masalah sudah selesai dan saya tidak perlu ribet dengan prosedur ini itu lagi. Sampe sekarang saya masih menunggu barang pesenan saya. Belum tahu kapan sampainya.

Sebenarnya kalo dicermati, belanja di Tokopedia lebih aman karena pembayaran baru diteruskan ke pihak penjual setelah barangnya kita terima. Tapi dengan pengalaman pertama kali di Tokopedia yang ga menyenangkan ini membuat saya sedikit males untuk mengulangnya. Jika dibandingkan di Lazada, pelayanan di Tokopedia  ini jelas kalah jauh. Setidaknya ini menurut pengalaman saya ya. Saya yang juga pernah belanja di Lazada, merasakan bahwa mereka selalu update informasi sekecil apa pun ke nomor HP dan email kita. Pelayanannya cepet dan profesional banget.

Lagi-lagi ini cuma pendapat pribadi ya. Monggo dipilih tempat belanja online yang paling nyaman dari bejibun pilihan yang ada sekarang.  
Read More

Monday 12 January 2015

Sup Ikan Tuna

Saya sedang ngidam sup ikan yang rasanya asam segar itu. Dan sebodo teuing dengan Esdel dan ayahnya yang tidak doyan dengan jenis makanan yang bergenre asam-asam gitu. Kan saya lagi ngidam gitu, kan boleh saya masak untuk diri saya sendiri gitu. Dan tuna hari itu pun berakhir di panci besar saya bertemu dengan belimbing wuluh dan merica yang sueggerr…

Resep sup ikan tuna

Bahan :
350 gram ikan tuna, potong dadu atau sesuai selera
1.5 liter air
3 belimbing wuluh, potong-potong sedang
5 siung bawang putih iris tipis
1 buah tomat, potong jadi beberapa bagian
2 sendok teh garam
2 lembar daun jeruk
1 batang sereh memarkan
1 cm kunyit parut
1/4 sdt merica bubuk
air jeruk nipis
daun bawang
daun seledri
2 sdm margarin atau minyak sayur untuk menumis

Cara membuat :
1. Potongan ikan tuna ditaburi sedikit garam, merica, dan air jeruk nipis, sisihkan.
2. Panaskan margarin atau minyak sayur, tumis irisan bawang putih, kunyit parut dan jahe sampai layu dan harum.
3. Masukkan potongan belimbing wuluh, daun jeruk, dan sereh lalu tuang air.
4. Masukkan potongan ikan tuna, didihkan sebentar.
5. Masukkan irisan tomat, daun bawang, dan daun seledri.
6. Sajikan selagi hangat.

Lihat, betapa mangkoknya sangat legendaris. Hehehe .....


Read More

Friday 9 January 2015

His First Pet

Saya tidak terlalu antusias ketika beberapa minggu yang lalu Edsel membeli 3 ekor ikan bersama ayahnya. Ah palingan ntar juga bosen sendiri, soalnya Edsel memang sedikit banyak mirip-mirip saya yang ga terlalu tertarik dengan hewan peliharaan. 

Ikan kecil-keciiil banget, dengan warna dan bentuk yang ga menarik. Harganya juga murce, 3 biji cuma lima ribu perak. Tiap hari ikannya diobok-obok, dipegang-pegang, diangkat-angkat. Kata Edsel itu tanda dia sayang sama ikannya, pengganti peluk cium katanya. Tiap pagi, siang, dan sore Edsel rajin kasih makan ikannya, ga pernah lupa. Saking perhatiannya, makanan ikan yang bulet-bulet kecil itu dihancurin dulu biar gampang dimakan ikan karena_masih menurut Edsel_ ikannya itu susah nelen kalo makanannya dikasih utuh. Bener ato ga nya saya juga ga tahu. Hehehe....  Tiap 3 hari sekali, air dalam toples (iya, cuma ditaruh dalam toples bekas karna kami ga punya akuarium, hehehe.....) diganti. Bahkan ketiga ikannya itu dikasih nama : Egbert, Chelly, dan Yoko. 

Lihat, betapa sederhananya akuarium abal-abal ini. Sengaja sih biar Edsel belajar belajar untuk memanfaatkan barang yang ada dulu.


Beberapa hari yang lalu ketika saya pulang kantor, Edsel kasih laporan kalo 2 ikannya mati, yang masih hidup tinggal satu. Nah dari situ kami bisa kasih nasihat kalo ikannya bisa sakit kalo dipegang-pegang, terus lama-lama bisa mati, kasihan. Kalo Edsel sayang, biarin ikannya berenang bebas di toples. 

Kehilangan 2 ikan itu sih ga bikin Edsel terlalu sedih, tapiiii dia makiiiin perhatian dengan ikan yang tinggal 1 ekor itu. Bentar-bentar ditengokin, diperiksa airnya udah kotor apa belum, dikasih liat ke semua orang (Edsel punya kebiasaan menceritakan semua hal yang menyenangkan ke semua orang), pokoknya bener-bener merasa memiliki deh. 

Nah tadi malam_seperti biasa_ Edsel nengokin ikannya dan berseru giraaaanggg sekali. Ikannya bertelur dan menetas. Edsel takjub melihat anak ikan yang banyak berenang berseliweran kesana kemari. Mungkin jumlahnya sekitar 20-an ekor. Tadinya saya yang lagi makan ga terlalu percaya ketika Edsel memanggil-manggil saya sambil bilang kalo ikannya punya anak. Saya pikir dia cuma salah liat atau hanya berimajinasi. Tapi ternyata beneran. Oh jadi ikan yang tinggal 1 ekor itu, yang kata Edsel namanya Chelly, perutnya selama ini gendut karena hamil, bukan karena bentuknya memang buncit. 

Subhanallah saya haru sekali melihat betapa mata Edsel tampak sangaaaat bahagia. Dan cerita 'kelahiran' itu pun langsung dia sebarkan kepada semua orang yang dia temui sambil menunjukkan bayi-bayi ikan yang ukurannya bener-bener kecil itu.

Sejak kehadiran 'anggota keluarga' kami yang baru itu, saya jadi berpikir bahwa kegiatan Edsel memelihara hewan kesayangan merupakan hal yang positif. Edsel jadi belajar disiplin untuk kasih makan dan mengganti air, Edsel jadi belajar tentang tanggung jawab, Edsel jadi belajar tentang kasih sayang. Maka saya memutuskan untuk terlibat juga biar dia makin semangat. Yaahh meskipun nanti dia bisa bosan juga dengan 'hobinya' kali ini, tapi paling tidak sudah ada hal positif yang dia dapat.

Nah saya jadi berpikir juga untuk mencarikan Edsel toples yang lebih gede karena sekarang kan penghuninya sudah bertambah. Atau beli akuarium sederhana saja biar kalo Edsel udah bosan pelihara ikan, kami ga rugi? Hahaha....
Read More

Thursday 8 January 2015

Rindu

Rindu adalah sesuatu yang kau selipkan di sela-sela kalbu
Menggerayangi logika
Menelanjangi kesombongan
Menitipkan kencan manis pada pendar-pendar mata
Meracuni mimpi dengan batas-batas kabur


Ibu rindu Nak ……

Tata Pemerintahan room : 11.27 pm
Read More
Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

© 2011 Everything is Beautiful, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena