cinta kami ada dalam secangkir kopi, sepotong coklat, dan di blog ini..

Sunday 20 April 2014

Acara - acara Itu Menyakiti Hatiku

I'm not a TV addict. Makanya saya tu kuper banget tentang acara-acara TV. Selain tidak sempat, juga paling poll acara kesukaan saya cuma berita, dan talkshow seperti Kick Andy, Mata Najwa, Just Alvin. Itu pun jaraaaangg banget bisa saya tonton tepat waktu. Untuk berita malah seringnya cuma mengikuti lewat twitter atau portal berita online. Untuk acara-acara talkshow lebih parah lagi : download dan kelak ditonton kalo udah sempat. Ya cuma segitu aja 'kemampuan pertelevisian' saya. Pingin banget bisa nonton Jejak Petualang, On The Spot, atau acara-acara liputan tentang tempat-tempat menarik lainnya, itu bener-bener sayaaaa banggeett yang demen kelayapan. Tapi waktu saya cuma 24 jam yang harus dibagi dengan banyak hal. So..skala prioritas lah yang bekerja.

Malam ini ketika sedang merapikan kamar, sayup-sayup saya mendengar lagu dangdut berjudul Oplosan yang amat sangat kondang itu dinyanyikan oleh suara anak-anak. Penasaran saya ke depan menengok TV yang sedang ditonton ibu. Masyaallah...! Sebuah acara di Ind**siar menayangkan seorang anak perempuan berumur 4 tahun menyanyikan lagu dangdut itu dengan fasih, lengkap dengan joget genitnya bak seorang biduanita dewasa. Semua orang senang, semua orang kagum, semua orang bangga terlebih Ayahnya. Saya mengelus dada sambil beristighfar, ya Allah hati saya sakit sekali. Dia masih anak-anak, dia punya dunia sendiri yang berbeda dengan kita. Dunia belajar, dunia kepolosan, dunia tempat menimba moral dan etika. Oke lah dia memang punya bakat menyanyi dan percaya diri yang luar biasa. Itu memang potensi. Tapi potensi tetaplah harus ditempatkan di tempat yang tepat. 

Bayangkan anak-anak kita melihat seperti ini setiap hari

Kenapa sih tidak kita biarkan anak-anak tumbuh dan berkembang, berpikir dan berperilaku, bersikap dan bergaya sesuai usianya saja? Kalo memang berbakat bernyanyi kenapa tidak menyanyi lagu anak-anak saja? Kenapa harus menyanyi lagu dewasa dengan goyangan yang dewasa pula? (padahal goyang dangdut ala sekarang menurut saya lebih erotis). 

Jika memang menyanyi lagu anak tidak 'laku' di acara itu, itu semata-mata karena acara ini memang bukan konsumsi anak-anak. Acara pencarian bakat penyanyi dangdut itu full bernuansa dewasa, baik dari  pakaian pengisi acaranya, lawakannya, semua lagu-lagunya, ini acara orang dewasa my dear! Tempat anak kita bukan di situ !

Dan ini bukan yang pertama kali saya memergoki anak kesasar dari dunianya. Beberapa waktu yang lalu saya juga tidak sengaja melirik acara Hitam Putih di T**ns 7 yang menghadirkan bintang tamu seorang anak perempuan yang meniru gaya penyanyi Syahrini. Bukan cuma lagunya, tapi cara berbicara, bersikap, bahkan dengan desahan ala Syahrini yang membuat saya jijik setengah mati. Ya Rabb, tolong... ada apa dengan dunia TV jaman sekarang? Ada apa dengan acara-acara itu? Kenapa anak-anak yang selama ini kita kenal sebagai jiwa-jiwa yang lugu dan polos bisa mendesah-desah dan bergurau seperti itu? Tampilnya anak-anak itu di televisi memang mengajarkan percaya diri, tapi mana unsur edukasinyaaaaa??? Jika memang tidak patut dicontoh, kenapa harus diperbolehkan tampil dengan risiko ditiru oleh anak-anak seluruh Indonesia?

Medhiva sang Syahrini cilik

Saya memang lebay, oke saya akui itu. Jika ada yang tidak setuju dengan tulisan ini juga oke tidak masalah. Saya hanya mengkhawatirkan anak saya, dan jutaan anak lain di luar sana yang setiap hari terpapar televisi baik sengaja maupun tidak sengaja (saya katakan tidak sengaja karena anak saya juga tidak saya perbolehkan menonton acara dewasa, tapi toh ketika di rumah orang lain/saudara saya tidak bisa melarangnya begitu saja). Apa jadinya jika kita perbolehkan anak kita berperilaku seperti orang-orang dewasa itu? Bukankah dia akan dewasa sebelum waktunya? Dia akan berpacaran sebelum waktunya, dia akan berciuman dengan lawan jenis sebelum waktunya, dia akan merokok sebelum waktunya, dia akan berdandan sebelum waktunya, dia akan ...., dia akan ...

Hmm...saya memang lebay, terlalu menganggap semua hal serius. Tapi sungguh, saya takuuutt sekali Edsel akan terkena dampak acara-acara televisi itu. Please KPAI, kenapa kau biarkan acara anak kesasar itu lolos? Tidak takutkah anak-anak itu dikagumi dan kemudian ditiru oleh jutaan anak-anak lain di Indonesia? Na'udzubillah.

Oke, saya memang lebay. Tapi sungguh acara-acara itu menyakiti hatiku.
Read More
Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

© 2011 Everything is Beautiful, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena