cinta kami ada dalam secangkir kopi, sepotong coklat, dan di blog ini..

Friday 11 January 2013

Kecewa WGM (part I)

Meski bukan pilihan favorit, tapi Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri merupakan alternatif tempat liburan yang cukup jadi pilihan bagi kami. Selain jaraknya yang tidak terlalu jauh, sarana wisata di tempat ini juga beragam. Ada taman satwa, waterboom, jet sky, perahu, sarana olehraga gantole, karamba, mainan anak-anak, naik gajah, kereta kelinci. Komplit bukan? Walaupun koleksi taman satwanya tidak selengkap Gembiraloka, atau taman bermainnya tidak 'sekelas' Kids Fun, tapi lumayan oke lah untuk dikunjungi jika kami sedang bokek tapi hasrat untuk liburan menggebu-gebu (U know lah kami keluarga yang gila liburan).
Waduk Gajah Mungkur

Terakhir kami ke sana adalah libur Natal kemarin. Natal jatuh pada hari Selasa dan kami ke sana hari Senin yang merupakan cuti bersama. Lumayan rame dibanding hari - hari biasa, meskipun tidak padat sekali. Kami menuju loket pembayaran di pintu masuk. Cukup sursprise juga ternyata tarifnya tidak naik. I was appreciated it. Setelah menyerahkan uang pada petugas loket, saya menunggu uang kembalian dan karcis. Uang kembalian diberikan, tetapi tidak ada karcisnya.
Me        : "Karcisnya belum, Pak."
Petugas : "Tidak pake karcis , Bu."
Me        : Bingung. "Lhoh, biasanya pake, Pak."
Petugas : "Ga masalah kok, Bu. Langsung masuk aja."
Mendengar jawaban di atas, saya sebenarnya masih ingin bertanya lagi, tapi urung karena melihat pengunjung lain mengantri di belakang saya.

Oke, memang seperti jawaban petugas tadi, tidak masalah saya masuk ngga pake karcis, toh di dalam juga ngga ada pemeriksaan karcis. Tapi profesionelisme-nya itu lho. Saya kan udah bayar. Karcis itu kan sebagai tanda bukti di saya dan di pihak mereka kalo duit saya udah masuk ke situ. Lhah, karcis itu kan kayak kuitansi itu kan ya? Dalam satu lembar, sebagian disobek untuk diberikan kepada pembayar, bagian yang ngga disobek disimpen buat penerima uang. Gitu kan? Nah kalo petugas itu ngga ngeluarin karcis, tanda bukti kalo uang saya udah masuk ke mereka mana dong?

Jadi tu uang diterima petugas gitu aja? Ngga ada bukti dan data kalo uang yang masuk sekian? Trus nanti laporan ke pengelolanya kalo hari ini ada sekian pengunjung dengan jumlah pemasukan sekian, gimana dong? Diinget-inget gitu aja? Ngga pake nyodorin jumlah karcis yang telah tersobek? Soalnya saya lihat petugas juga ngga nulis di buku ato di apa gitu waktu saya bayar. Cuma terima uang trus ngasih kembalian. Trus kalo misalnya petugas 'nyelipin' berapa rupiah gitu di kantongnya, ngga ada yang tahu dong?

Maaf.. bukan saya menuduh oknum petugas loket tersebut 'nyelipin' (baca: korupsi), tapi bekerja dengan tidak sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) memang rawan dituduh KKN lho! Atau memang SOP WGM memang begitu? Rasanya tidak ya, soalnya bukan hanya sekali dua kali saya ke sini, dan selalu diberi karcis. Walaupun sebelum - sebelumnya saya ke sini bukan pas lagi ramai pengunjung seperti kemarin. Saya berharap bukan karena sedang ramai pengunjung yang otomatis banyak juga uang yang masuk maka kemudian oknum petugas mencari kesempatan dengan tidak melaporkan sebagian uang tersebut supaya bisa masuk ke kantong pribadi. Semoga tidak ya?

Saya juga sedang mencari situs resminya WGM untuk menyampaikan keluhan ini, tapi belum ketemu. Sebagai warga Wonogiri saya hanya ingin mengkritisi hal - hal yang kurang baik supaya dapat dijadikan masukan untuk memperbaiki pelayanan. Karena selain kasus  karcis ini, ada hal lain yang cukup mengganggu yang saya temui di WGM, semoga nanti bisa saya posting. 

Oke.. maju terus WGM, semoga bisa berbenah menjadi semakin baik sehingga bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Wonogiri dan sekitarnya.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

© 2011 Everything is Beautiful, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena