cinta kami ada dalam secangkir kopi, sepotong coklat, dan di blog ini..

Monday 7 January 2013

Jangan Pernah Kalah !

Tulisan ini adalah tulisan saya yang dimuat majalah Prestasi, majalah sekolah di SMP tempat dulu saya belajar. Saya pernah diminta untuk menulis artikel di kolom alumni. Tulisan ini saya buat untuk menularkan 'semangat gila' , dan menunjukkan kepada adik - adik di sana dan siapa pun juga yang membacanya bahwa tidak ada yang mubazir dari kerja keras, we can get great something from work hard. Maka di pembuka tahun 2013 ini saya posting di sini untuk mengingatkan saya bahwa saya pernah melewati saat sulit itu, penyemangat diri saya menghadapi waktu satu tahun ke depan..

gambar diambil dari sini


 JANGAN PERNAH KALAH !
kalau harus kalah, kalahlah dengan gagah dan indah...
“Jangan pernah kalah. Kalau harus kalah, kalahlah dengan gagah dan indah”. Kalimat yang pernah diucapkan Putu Wijaya dalam salah satu drama monolognya itu selalu berhasil meneror mental saya, dan selanjutnya membuat semangat saya terasa gila. Saya merasa malu untuk kalah. Kalah pada rasa malas, kalah pada rasa lelah, kalah pada hal-hal sepele yang sering membuat kita takut gagal. Saya boleh kalah, tapi sesudah perjuangan yang keras dan doa yang tak kenal lelah. Inilah kekalahan yang gagah dan terlihat indah.

Mental Pejuang
Perjuangan itu bukan tanpa peluh, dan tidak ada keberhasilan yang berharga murah. Maka seharusnyalah kita berusaha segenap yang kita bisa, maksimalkan potensi dan kekuatan. Ini sudah harga mati, tak bisa ditawar-tawar lagi.
Mengapa harus takut pada rasa lelah, gentar pada kegagalan? Tak perlulah kita merisaukan hasil akhir. Hanya menambah beban pikiran dan membuat “itung-itungan” dalam berusaha. Itu urusan Tuhan, semata-mata policy-Nya. Berusaha saja semaksimal mungkin, nikmati proses demi proses. Proses itu yang akan membuat kita semakin kuat, berani, dan matang. Jika kita berhasil, memang itulah yang hendak kita raih dan wajib kita syukuri. Pun jika kegagalan yang (lagi-lagi) kita temui, apa ruginya? Kita sudah mendapatkan banyak hal ketika mengusahakannya. Ganjaran tertinggi untuk usaha seseorang bukanlah apa yang mereka dapatkan dari usahanya, tapi perubahan diri mereka akibat usaha itu. Kegagalan adalah salah satu proses sebelum berhasil, dan ia adalah pembelajaran ampuh yang menempa mental dan kecerdasan kita.

Bergegas dengan cerdas
Niat terpatri, semangat terpompa. Maka segeralah konkretkan  niat dan semangat itu. Segera lakukan apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan cita-cita kita. Menunda-nundanya sama dengan menggembosi sedikit demi sedikit optimisme kita. Inilah yang harus kita waspadai. Tanpa optimisme, langkah kita akan kehilangan “ruh” yang berdampak pada usaha yang hanya asal-asalan. Jadi, bergegaslah, bersegera! Jangan menunda esok hari apa yang bisa kita kerjakan harini.
Bergegas bukan berarti tancap gas tanpa persiapan, tanpa melihat situasi, tanpa perhitungan. Kita hendak berjuang, kawan! Semangat saja tanpa bekal adalah perjuangan membabi buta yang terkadang melelahkan, namun rentan kegagalan. Di sinilah bergegas dengan cerdas diperlukan. Kenalilah apa yang hendak kita hadapi, dan pelajarilah! Ini akan sangat membantu untuk menentukan apa yang hendak kita persiapkan. Pejuang yang cerdas adalah pejuang yang bisa memilih mana yang perlu dijadikan bekal dan mana yang tidak. Efisiensi seperti ini akan membuat kita fokus, bukan berkutat dengan kesibukan-kesibukan yang mubazir.

“Berdoalah, niscaya Aku kabulkan”
Keberhasilan bukan melulu perkara takdir, bukan pula terbatasi IQ atau fisik yang bagi sebagian orang tidak sesempurna yang lain. Kita tidak bisa menggugat Tuhan atas pemberian-Nya. Hanya kekerdilan jiwa kita yang selalu menganggap ketidaksempurnaan adalah kekurangan. Padahal segala yang ada pada diri kita sudah terukur dengan ukuran-Nya, ukuran yang terbaik.
Sering kita jumawa, enggan untuk meminta, malas untuk mengadu. Seolah-olah usaha kita sudahlah segalanya. Padahal kita diperintahkan untuk membarengi usaha dengan doa, bukan melakukan satu di antara keduanya. Padahal janji Allah telah pasti : “Berdoalah, niscaya Aku kabulkan”.
Panjatkan permohonanmu kepada Allah, katakan semua keperluanmu, mintalah semua yang kamu inginkan, dan adukan semua masalahmu. Ia akan mengatasi semua itu. Terkabulnya doa kita tidak persis sama dengan apa yang kita minta. Dia memberikan yang terbaik untuk kita, bukan yang menurut kita baik.
Berusahalah dengan segenap yang kita bisa, meminta belas kasihan pada-Nya dengan segenap kerendahan hati kita. Dan tunggulah hasilnya. Biar Dia yang memutuskan hasil yang paling pantas untuk kita dapatkan. Kita tak akan pernah dirugikan, barang setitik pun!!

2 comments:

  1. great mom, tulisan yang bagus dan menginpsirasi :)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

© 2011 Everything is Beautiful, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena