cinta kami ada dalam secangkir kopi, sepotong coklat, dan di blog ini..

Tuesday 11 April 2017

Pap Smear, Misi yang Terselesaikan

#latepost 23 April 2016

Ini adalah postingan yang bener-bener kebangetan telatnya. Hampir 1 tahun yang lalu maaaakkk!! #tepokjidat. Karena saking malesnya nulis tentang ini, jadi ketumpuk sama postingan-postingan lain yang datang belakangan (atau dasarnya saya memang males??).

Setelah selesai menjalankan misi dan ambisi untuk deteksi dini kanker payudara dengan periksa ke klinik onkologi (sudah saya posting di  Akhirnya ke Onkologi ), misi saya selanjutnya di tahun 2016 adalah melakukan pap smear. Misi bukan sembarang misi karena denger-denger pap smear ini cakit cekaliiii, melibatkan korek-mengorek organ yang itu tuuu. Desas desus korek-mengorek itu yang membuat saya sering menunda-nunda dan menghibur diri bahwa 'saya pasti baik-baik saja kok meski tanpa pap smear'.

Tapi, saya ini memang dasarnya ga tenang kalo punya target tidak terlaksana. Daaann, dengan meneguhkan keberanian sekuat baja, tanpa ditemani suami (si Ay harus ngajar, tidak bisa izin), berangkatlah saya. Sendiri!

Saya datang ke RB (Rumah Bersalin) Mardi Waluyo Wonogiri, nama kondangnya sih Klinik Bu Nafsi. Diperiksa, sharing-sharing, dan konsultasi dengan Dokter Dewi yang super duper sabar. 

Sebelum dilakukan pap smear, dilakukan pemeriksaan klinis dulu, standar lah : timbang berat badan, tekanan darah, denyut nadi. Kemudian rahimnya di-USG. Trus kita disuruh duduk di kursi pemeriksaan yang biasa dipakai untuk meriksa organ kewanitaan bagian bawah (yang bikin kaki kita jadi terbuka lebar itu tu). 

Daaannn memang di situ klimaks horornya. 

Pertama petugas/dokter akan memeriksa bagian luar vagina, normal ga ni. Kemudian ke dalam vagina akan dimasukkan alat bernama spekulum yang gunanya untuk membuka vagina.  Duuhh ... saya bener-bener keinget pas pemeriksaan dalam menjelang lahiran. Dan dalam keadaan takut, refleks saya adalah memegang tangan suami. untuk mencari perlindungan. Padahal waktu itu saya cuma sendiri, wakakakak!! Maka saya meminta salah satu perawat untuk berdiri di samping saya, untuk saya pinjam tangannya buat digenggam. (hahaha... dasar emak-emak romantis!!).

Noh, spekulum noh!! Ha ha ha ...(gambar diambil dari www.alodokter.com)

Spekulum ini akan memungkinkan petugas/dokter untuk dapat melihat bagian dalam vagina seperti dinding vagina sekaligus bagian mulut rahim atau serviks. Setelah alat spekulum sudah benar-benar pada posisinya, petugas medis akan mengambil sampel dari jaringan yang berada pada mulut rahim bagian luar dengan menggunakan alat yang kayak spatula gitu. Nah kemudian, diteruskan pengambilan sampel jaringan yang berada di bagian saluran mulut rahim serta bagian dalam rahim. Ini pake alat yang mirip sikat kecil, namanya cytobrush. Hedeehh ....

Nah udah, selesai deh. Spekulum yang tadi dipasang akan dilepas 

Ilustrasi pap smear

Sampel jaringan yang sudah diambil nantinya akan dikirim ke laboratorium untuk proses pemeriksaan guna melihat sel-sel tersebut dengan menggunakan mikroskop. Proses ini nantinya dapat melihat apakah sel-sel ini merupakan sel yang normal ataukah sel yang abnormal.

Untuk RB Mardi Waluyo, sampel dikirim ke Prodia karena mereka kerjasamanya dengan laboratorium itu. Jadi kenapa saya tidak datang langsung ke Prodia? Karena saya tidak tahu yang meriksa di sana nanti laki atau perempuan. Risih juga kalo petugas medisnya laki-laki. Kalo di RB kan saya udah tau pasti semua dokter dan petugas medisnya perempuan, dan sabar banget menghadapi kehororan saya.

FYI, saya tes pap smear dengan metode Sitologi Serviks Berbasis Cairan (SSBC) dengan total yang harus saya bayar mulai dari pemeriksaan dokter sampai hasil tes jadi kalo ga salah 350 ribu lebih (saya lupa pastinya).

Ga nyaman memang pap smear itu, sungguh! Tapi saya lega luar biasa sudah menyelesaikan misi berat ini. Dan lebih lega lagi setelah melihat hasilnya kurang dari seminggu sesudahnya: NEGATIF. Alhamdulillah

Ayo ayo yang belum pap smear, sekarang malah sering ada program pap smear gratis lho pake BPJS. Asal rajin cari-cari info aja,








0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

© 2011 Everything is Beautiful, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena