cinta kami ada dalam secangkir kopi, sepotong coklat, dan di blog ini..

Monday 31 August 2015

Cerita 5 - 5 - 2015

#latepost

Hari Senin siang dengan badan yang masih segar bugar dan ketawa-ketiwi lepas, saya meluncur ke rumah sakit dengan tim yang lengkap minus Ayah. Si Ayah akan menyusul kemudian karena harus mengawasi UN (Ujian Nasional) SMP dulu.

Selasa, pukul 5 pagi saya sudah bersiap-siap untuk mandi dengan pertimbangan karena mau keramas maka mandi saya ga boleh mepet-mepet dengan jadwal operasi, biar rambutnya bisa kering dulu. Menurut bidannya sih jadwal operasinya pukul 10. Tapi jam 06.00 saya sudah mulai 'dipersiapkan' untuk operasi. Mulai dari dipakaikan baju operasi, dipasangi kateter (Ya Allah, kalo boleh hamba memohon, cukup dua kali hamba dipasangi alat ini, ya Allah. Ini yang terakhir), dipasangi selang infus, dan habis itu tiduran di tempat tidur ber-roda yang sama sekali ga nyaman itu. 

Cerita mengenai selang infus ini cukup menyebalkan sodara. Kebetulan karena ini rumah sakit pemerintah, maka yang 'mempersiapkan' saya untuk operasi adalah perawat yang statusnya mahasiswa praktek. Alamaakkk....berkali-kali dia gagal menyuntik selang infus yang untuk lewat obat. Sampe bocor lho selangnya. Sampe menetes-netes basah kuyup gitu tangan saya. Ketika saya protes tentang ini, cuma diplester aja berkali-kali, sambil bilang "gapapa bu, selang infus ya memang begini". Ya ampuunn mbak, memangnya saya tidak tahu bedanya bocor dan tidak. Untungnya di ruang operasi selang infus ini kemudian diganti oleh perawat yang berkompeten. Grrhh...

Ke-sebel-an kedua, operasi dimulai bukan jam 10, tapi jam setengah 12 ! Bayangkan saya tiduran dengan rambut basah dari jam 06.00 sampe jam 11.30 dengan menahan rasa tidak nyaman karena kateter dan infus, ditambah lagi dengan perut lapaarrrr dan kepala kliyengan karena puasa sejak jam 12 malam. Onde mande....

Alhamdulillah akhirnya saya masuk ruang operasi. Nah, ini yang bikin saya lega. Tidak seseram waktu operasi pertama. Dokternya ramah-ramah, baik, dan ketika waktunya suntik pembiusan langsung jadi, tidak sesakit waktu melahirkan si Ed dulu. Yess, alhamdulillah.! 

Operasi kedua ini saya lebih santai ya, mungkin karena udah pernah ngejalanin jadi udah bisa memprediksi aja tar gimana-gimana. Tapi over all, saya merasa lebih nyaman di SC kedua ini. Lebih siap, dan tim dokter (dokter bedah, dokter anestesi, dokter anak, perawat, dan bidan) juga lebih sipp.

Dia adalah yang tangisnya paling kenceng di antara teman-teman se-geng hari itu

Dan setelah penantian saya selama 38 minggu, hari Selasa tanggal 5 - 5 - 2015 pukul 11.55 WIB inilah dia saya persembahkan : Kesit Raka Panjalu dengan berat 2,6 kg panjang 46 cm. Aihhh mungil amat ya. Perkiraan dokter sekitar 2,8 kg-3 kg. Ah si kecil mungilku, Ibu lega Nak akhirnya kau hadir dengan sehat selamat. Ibu cinta ibu cinta ibu ciinnttaaaa....

2 comments:

Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

© 2011 Everything is Beautiful, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena