cinta kami ada dalam secangkir kopi, sepotong coklat, dan di blog ini..

Saturday 29 August 2015

Barang KW

Bukan saya hendak kampanye anti barang KW ya. Meskipun yah tentu saja ini bukan tindakan yang benar, dari aspek hak cipta itu tindakan melawan hukum. Belum kalo nyangkut perasaan sang pembuat alias tim kreatifnya, deuuhh sakit bener sesuatu yang kita bikin dengan mengerahkan segala ide, kreativitas, dan kemampuan dijiplak dengan tanpa prosedur yang sesuai. 

Tapi sekali lagi, saya bukan hendak kampanye anti barang KW. Karena jika kita lihat lebih ke dalam ya, ke dalaamm banget dan pake sisi berpikir yang berbeda barang per-KW-an di Indonesia ini telah menghidupi banyak orang. Mulai dari produksi hingga penjual. Dari yang gede hingga akar rumput reseller kecil-kecil yang jualan via BBM.

Nah sekarang saya fokusin ke tas dan dompet KW aja ya. Saya sendiri jarang beli tas/dompet KW. Kayaknya baru dua kali saya beli tas-tas KW dengan merk luar ternama itu. Dulu, sekitar 5 tahun yang lalu. Dan terkadang sekarang masih saya pakai karena sayang. Setelah itu saya lebih memilih membeli buatan lokal aja. Kenapa? Soalnya merk-merk macam Gucci, Hermes, Chanel, dan brand-brand dunia ngetop lainnya banyak yang nyamain, dan pastinya itu KW. Di kota kecil seperti tempat saya tinggal, jarang ada yang beli tas ori. Jadi yang bertebaran bersliweran sambil nenteng tas-tas bermerk itu pastilah KW. Ga nyaman aja rasanya barang kepunyaan kita banyak kembarannya, palsu pulak. 

Menurut saya, ini menurut saya lho, boleh yang punya pendapat berbeda. Jika saya memang tidak mampu beli yang ori_yang harganya puluhan bahkan ratusan juta itu_ bukankah lebih bermartabat saya memakai barang produk lokal, asli dan tentu saja harganya lebih murah. Banyak lho sekarang brand tas lokal yang kualitasnya bagus. Modelnya juga ga niru-niru brand-brand terkenal itu, jadinya kan lebih unik bukan? Rasanya jelas lebih rasa kita, rasa Indonesia. Ga melulu seragam bentuk Gucci, Hermes, Chanel, dll. Walaupun memang, dibandingkan harga KW 3, brand lokal ini agak sedikit  lebih mahal. Tapi memang begitulah harga kreativitas, kita belajar menghargai daya mencipta itu lho karena ga semua orang bisa. Kita belajar juga menghargai hak cipta. Ga melulu gradak-gruduk njiplak-njiplak melulu.

Ini adalah dompet Makara yang saya beli lebih dari 1 tahun yang lalu. Harganya murah aja, dan ga kalah cantik dengan barang KW kan?


Terlebih ni, jika kita sangkut pautin dengan nilai dollar yang terus merangkak. Ini kan sebenarnya bisa menjadi momentum bagi kita untuk menghargai dan selanjutnya memakai barang buatan Indonesia. Ketika suatu saat dollar naik tangga lagi (kayaknya udah bukan suatu saat lagi ya), kita udah pede aja karena toh kita punya barang lokal yang berkualitas, dan kita make itu. Belum kalo disangkut pautin lagi tentang pelanggaran hak cipta. Aww...kalo bener-bener diterapin ngeri bok (untungnya susah ya nyari siapa yang salah karena saking banyaknya. Amannn..amaann.. Hehe).

Akhir kata, ini hanya buah pemikiran saya aja. Ada yang setuju, ada yang tidak suka, monggo. Seperti yang sudah saya kemukakan di atas, barang KW memang telah membuka peluang kerja bagi banyak orang. Tapiii....jika kita belajar menghargai dan akhirnya memakai produk negeri sendiri, maka bukankah permintaan akan produk itu juga makin banyak, dan akhirnya peluang kerja juga tercipta. Selain itu dengan banyaknya permintaan maka harga akan bersaing, ujung-ujungnya kita, konsumen juga yang akan diuntungkan karena mendapat barang berkualitas dengan harga terjangkau.

Yaahh semoga ya akan bermunculan brand-brand lokal dengan kualitas oke ya sehingga kita akan malu memakai barang KW.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

© 2011 Everything is Beautiful, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena