cinta kami ada dalam secangkir kopi, sepotong coklat, dan di blog ini..

Monday 20 April 2015

(Lagi-lagi) Tentang Ibu Sejati



Saya sudah pernah menuliskan tentang 'ketersinggungan' saya mengenai predikat ibu sejati ini di sini. Saya pikir di jaman sekarang ini predikat tentang ibu sejati yang dinilai dari cara dia melahirkan sudah tidak laku lagi alias sudah usang. Olala..ternyata saya salah. Jadi ternyata kesejatian saya berkurang karena perineum yang tidak robek dan bekas sayatan di perut yang seolah berbunyi "BUKAN IBU SEJATI". 

Siang ini saya kembali dikomentarin tentang ketidaksejatian saya menjadi ibu karena saya tidak bisa melahirkan dengan cara normal. Karena ketidaknormalan bentuk panggul, bisa jadi di kelahiran kedua nanti pun saya harus menyiapkan mental untuk bersalin dengan cara caesar lagi (mudah-mudahan tidak ya Allah...). 

Hendak saya jelaskan panjang lebar betapa saya sangat sangaat sangaaat menginginkan melahirkan dengan cara normal baik dulu maupun sekarang. Hendak saya katakan ingin sekali saya bisa melahirkan normal agar bayi saya melalui apa yang seharusnya dia lalui. Hendak saya katakan bahwa keputusan operasi caesar bagi saya adalah laksana palu godam menyakitkan yang dipukulkan keras-keras kepada hati saya. Hendak saya uraikan bahwa begitu banyak prosedur menyakitkan yang harus saya lalui untuk mengambil buah hati tercinta melalui meja operasi. Hendak pula saya katakan bahwa pembedahan itu sakit, sakiit sekali. Hendak saya debat bahwa betapa saya ingin segera memeluk, menimang, menyusui, berjalan-jalan dengan bayi saya segera setelah melahirkan, bukan malah tergeletak tak berdaya menahan sakit pasca perut dan rahim saya yang berlapis-lapis disayat.  Apakah kesejatian saya berkurang dengan semua itu?

Bukankah saya juga memberi ASI eksklusif meski harus jatuh bangun dengan jadwal di kantor, sama seperti kalian? Bukankah saya juga memasak dengan tangan sendiri MPASI sejak usia 6 bulan sampe sekarang, sama seperti kalian?Bukankah kami selalu belajar untuk menjadi ibu yang cerdas dengan banyak-banyak membaca dan mencari tahu, sama seperti kalian? Bukankah saya selalu menyediakan waktu untuk bermain untuk anak meski lelah dan letih luar biasa, sama seperti kalian? Lantas di mana bedanya? 

Ingin saya katakan itu semua. Ingin. Tapi akhirnya saya urungkan dan saya tanggapi dengan senyum yang sebenarnya sudah tak manis lagi. Buat apa? Toh saya melakukan itu semua bukan karena ingin dipuji atau diapresiasi. Kalo saya utarakan jangan-jangan saya malah jadi tidak ikhlas. Padahal sampe sekarang saya juga masih khawatir, jangan-jangan niat saya karena anak bukan ikhlas karena Allah.

Saya hanya pingin, pleaseeee.... Saya pingin sekali, cukupkah membanding-bandingkan kami dengan mereka atau dengan kalian. Bercanda bolehlah, tapi tolong diukur sebelum bercanda, mana hal yang pantas untuk dicandakan mana yang tidak. Hal-hal sensitif yang masuk area perasaan dan privasi janganlah dijadikan bahan bercanda. Bukan lucu yang didapat, tapi sakit yang dituai.

Sekian. 


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

© 2011 Everything is Beautiful, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena