cinta kami ada dalam secangkir kopi, sepotong coklat, dan di blog ini..

Tuesday 21 May 2013

Edsel dan Emosinya

Pernah kapan hari ada cerita yang beredar di lingkungan rumah kalo Edsel tu anak bandel, galak, nakal. Malah udah terkenal seantero kampung kalo anak saya tu suka teriak, nangis jejeritan, tantrum gilak lah. 'Penyakit' yang muncul di 2 tahun 1 bulan-nya itu sempet sembuh agak lama, tapi sekarang 2 tahun 2 bulan kambuh lagi tu tantrum.

Malu kah saya? No!
Bingung mengklarifikasi ke sana kemarikah saya? No!

Buat apa? Emang kenyataannya anak saya bukan anak yang manis di setiap waktu kok. Ada saat ketika dia emosi dan tidak bisa mengendalikannya maka dia akan rewel. Apa dosanya? Emosi itu kan pemberian Tuhan. Dan watak manusia itu berbeda-beda, ada yang sabar, namun ada juga yang gampang tersulut emosinya. Nah watak itu inborn talent atau bakat alias gawan bayi kata orang Jawa. Trus siapa yang mau dianugerahin emosi yang over? Ga ada, karena emang bukan kita yang menentukan. Ini udah satu paket sama jabang bayi, sama air ketuban, sama plasenta, sama sifat-sifat genetis yang lain. Habis perkara! 

Masalahnya sekarang adalah, he is just a baby. He isn't a adult. Menjadi salah ketika sebagai orang dewasa tidak bisa mengendalikan emosi karena ia sudah dilengkapi dengan segala fasilitas otak secara sempurna. Dia harus menggunakannya untuk berpikir mengendalikan emosinya. Tapi bocah 2 tahun?? Pliss deh, dia baru hidup 2 tahun you know? Apa yang kamu harapkan dari bocah 2 tahun 2 bulan tentang mengendalikan emosi dengan bijak? Kita, kita lah yang harus bijak. Bijak untuk tidak men-judge, bijak untuk memfasilitasi secara pasif emosinya. 

Pernah suatu kali Edsel melihat temannya makan permen, dia pingin dan minta. Saya udah bikin peraturan bahwa dia tidak boleh makan permen. Biar kata dia menghiba-hiba dengan memelas, teriak-teriak sampe didengerin orang sekampung, nangis jerit-jerit sampe 1 jam, ga bakalan saya kasih. Kejam? Saya sebenarnya ga tega kok, pingin nangis juga ketika dia menangis seperti itu. Tapi dia harus tahu, he isn't a king. Dia bukan raja kecil yang ngrengek dikit diturutin, nangis dikit dikasih. No! Dia harus tahu bahwa tangisnya bukan senjata yang ampuh untuk ayah ibunya. Kalo saya nurutin kemauan dia karena alasan ga tega, bisa-bisa dia akan terus berstrategi biar ayah ibunya nurutin semua keinginannya. Bahaya kan?

Saya cuma membujuknya untuk diam. Membujuk secara wajar, ga berlebihan. Ketika dia sudah tidak bisa ditenangkan secara wajar, ya udah saya biarin aja. Hanya saya jagain biar dia ga membahayakan dirinya ketika proses tantrum itu terjadi. Kalo perlu, saya kunci pintu dari dalam biar ga ada yang mengganggu kami. Kan suka ada tuh orang lain (biasanya sih keluarga kita) yang ga tega denger anak kita nangis meraung-raung kemudian berusaha ikut menenangkan atau lebih parahnya lagi kasih kemauan anak kita yang jadi penyebab rewelnya dia tadi. Wah kalo kejadiannya kayak gini, si kecil bisa berstrategi bahwa dia akan mendapat apa yang dia mau kalo sama si ini atau si itu.

Nanti kalo udah capek, Edsel akan diam sendiri dan kemudian saya peluk sambil saya jelaskan bahwa ayah dan ibu sayang sekali padanya, tapi bukan berarti dia akan mendapat permen. Karena permen itu bikin sakit gigi, trus nanti Edsel bisa kesedak juga. Biar pun Edsel nangis tetep ga akan dikasih apa yang sudah dilarang. Jadi percuma nangisnya. Sambil misek-misek dia akan manggut-manggut seperti mengerti (entah mengerti beneran ato ga).

Trus apakah setelah ini dia tidak akan tantrum lagi? Ya ga juga. Tapi biar bagaimana pun dia harus belajar untuk memahami bahwa tidak semua hal itu bisa dia dapatkan, apalagi cuma dengan 'bekal' menangis. Ada hal-hal yang bisa membuat dia kecewa, dan dia harus belajar kecewa. Karena lagi-lagi, he isn't a king.

Dan mari kita belajar mengendalikan emosi kita, Nak! Emosi kamu dan Ibu. Karena ga ada yang salah dengan emosi kita. Yang salah adalah jika kita tidak berusaha menempatkannya di tempat yang
seharusnya.

I love u boy, u're my everything.



0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

© 2011 Everything is Beautiful, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena