Aku tahu kau lelah
Memahami sekerat hati yang kupunya
Menimang berkelopak-kelopak mawar
Namun perih, tertusuk duri-durinya
Aku tahu kau ingin berhenti
di stasiun yang belum sempat kita singgahi
memejamkan mata untuk sejenak saja
melepaskan tanganku
Mungkin juga kau jengah
Karna memilikiku adalah memiliki hujan :
kadang syahdu, rintik yang lembut,
namun kerap jua lebat dan dingin
aku tak akan beranjak
tetap di belakangmu
mengikuti kamu dengan sudut mataku
merapalkan puisiku diam-diam
bahkan hingga ke lorong-lorong sepi
hingga kau bosan mencintaiku
0 comments:
Post a Comment