cinta kami ada dalam secangkir kopi, sepotong coklat, dan di blog ini..

Saturday 27 December 2014

Bulan Terbelah di Langit Amerika

"Siapa yang menyangka, Christoporus Columbus sebenarnya bukan penemu pertama benua ini, Hanum." 

Kata-kata Julia itu membuat langkahku terhenti.

.........................



Bulan Terbelah di Langit Amerika bercerita tentang kisah perjalanan Hanum Salsabila dan Rangga Almahendra di Amerika. Novel kedua mereka ini, setelah 99 Cahaya di Langit Eropa yang best seller itu, semakin meneguhkan bahwa duet suami istri ini bukan penulis abal-abal. Jujur saya lebih suka gaya bahasa yang semakin lugas dan indah mengalir di novel ini dibanding novel sebelumnya. Meskipun dari inti cerita, both are beautiful.

Menguak tentang penderitaan muslim Amerika dengan stigma negatif setelah tragedi 11 September 2001. Begitu berat sanksi sosial terhadap mereka hanya karena agama mereka dan agama orang yang menabrakkan pesawat ke menara kembar WTC adalah sama. Tidak hanya cap teroris yang otomatis melekat pada muslim-muslim itu, tapi juga perlakuan diskriminatif dan menyakitkan dari warga non-muslim.  "Apa kau tidak membenci orang-orang muslim itu ? Agama macam apa yang menyuruh umatnya menabrakkan diri ke gedung penuh manusia hidup ?"

Juga tentang kehancuran hati atas kehilangan orang-orang tercinta dari ambruknya gedung lambang ke-super-an negara super power itu. Kehilangan yang menyayat hati karena mereka harus pergi dengan cara yang tak berperikemanusiaan. 

Novel ini juga mencoba mengintip tentang kemungkinan konspirasi terselubung dari kejadian Black Tuesday itu. Begitu banyak kejanggalan bagaimana gedung setangguh WTC bisa runtuh-seruntuhnya 'hanya' dengan ditabrak sebuah pesawat? Bertahun sebelumnya Empire State Building juga pernah tertabrak pesawat karena kecelakaan, tapi tak sampai hancur berkeping-keping. Lantas di mana salahnya si WTC ini ?

Tak ketinggalan, Hanum menemukan jejak Islam yang ada di Amerika yang membuatnya terbelalak : wajah Nabi Muhammad yang terpahat di Supreme Court atau Mahkamah Agung Amerika Serikat, pahatan surat An-Nisaa' ayat 135 di gerbang Fakultas Hukum Universitas Harvard, Al Quran yang dimiliki Thomas Jefferson presiden ketiga Amerika, dan fakta ilmiah tentang rekahan di bulan yang merupakan bukti keajaiban bahwa mukjizat Nabi Muhammad membelah bulan adalah benar adanya.

Saya suka novel ini, suka sekali. Sebagaimana novel terdahulunya yang membuka cakrawala berpikir kita bahwa selalu ada sesuatu yang lain di setiap perjalanan kita. Bukan melulu tentang bersenang-senang dan mengunjungi ikon-ikon wajib, namun senantiasa ada pelajaran dan something yang bisa diraih yang menjadikan kita lebih 'berisi'

Oh ya, satu hal lagi yang saya sukai dari novel ini : ternyata bukan saya saja di dunia ini yang tidak piawai dengan orientasi jalanan. Hanum, sang penulis juga punya 'penyakit' yang sama dengan saya. Thanks God, senangnya punya teman senasib. He he he ... 




0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

© 2011 Everything is Beautiful, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena